Startup merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti memulai. Jadi bisnis Starup adalah bisnis yang baru saja dirintis atau bisnis yang baru dimulai. Bisnis startup merupakan bisnis yang beberapa tahun ini sering terdengar. Banyak orang yang berpikir bisnis startup itu adalah bisnis yang bergerak dibidang digital dan teknologi. Apa sebenarnya bisnis startup itu?
Bisnis startup merupakan bisnis yang baru dirintis dan berfokus dalam mengembangkan ide-ide baru yang dapat memberikan solusi dalam permasalahan konsumen. Ide-ide yang dikembangkan mengandalkan teknologi sehingga banyak orang yang berpikir bahwa startup merupakan perusahaan bergerak dibidang teknologi.
Selain itu, banyak ahli yang berpendapat bahwa startup tidak hanya perusahaan baru yang berhubungan dengan teknologi dan dunia maya tetapi juga perusahaan yang dapat berkembang menjadi perusahaan besar secara mandiri tanpa bantuan korporasi yang lebih besar.
Suatu usaha dapat dikategorikan sebagai startup jika memiliki minimal tiga komponen yaitu, pendiri (founder), pemilik dana (investor), dan produk/layanan yang dijual. Ketika memulai startup, pemilik akan merancang ide usaha sematang mungkin dan mencari investor untuk mendanai usaha tersebut. Investor pertama (angel investor) yang berani memberikan dana harus menuntut detail usaha, strategi pasar, target pasar sebelum memutuskan untuk melakukan investasi. Jika ia memutuskan untuk berinvestasi maka ia harus siap menerima dua kemungkinan. Yang pertama bisnis berjalan lancar dan angel investor akan menjadi pemegang saham terbesar. Kemungkinan kedua adalah bisnis hancur dan dana investasi akan hilang begitu saja.
Dalam dunia startup adalah beberapa tingkatan berdasarkan nilai korporasinya
- Unicorn : nilai korporasi melebihi 1 miliar dolar AS
- Decacorn : nilai korporasi melebihi 10 miliar dolar AS
- Hectocorn : nilai korporasi melebihi 100 miliar dolar AS
Perbedaan antara startup dan usaha kecil menengah pada umumnya adalah startup berfokus kepada penyelesaian ide dengan teknologi untuk dapat menjadi perusahaan besar sedangkan usaha kecil menengah tidak memfokuskan bisnisnya menjadi perusahaan besar dan target pasar yang lebih terbatas.
Ada beberapa poin yang membedakan startup dan perusahaan konvensional . Startup merupakan bisnis yang beresiko tinggi karena pertumbuhan perusahaan harus terus dilakukan untuk mencari pasar dan model bisnis yang pas sehingga pada masa awal dana yang dikeluarkan sangat besar, sedangkan perusahaan konvensional biasanya setelah berdiri, perusahaan berusaha untuk memperoleh untung sebesar-besarnya. Pendanaan pada startup biasanya lebih besar diperoleh dari investor sedangkan pemilik hanya mendanai saat merintis saja sedangkan pada perusahaan konvensional pendaan berasal dari pemiliki saja dan selanjutnya dari profit yang diputar.