Dalam dunia bisnis istilah HPP (Harga Pokok Penjualan) sudah tidak asing lagi, apalagi jika Anda seorang yang berprofesi di bidang akuntansi. Hal ini dikarenakan istilah HPP ini memiliki peran yang sangat krusial di dalam bidang bisnis.
Meski istilah HPP ini sudah tidak asing lagi tetapi masih saja ada yang salah mengartikan. Istilah tersebut seringkali disama artikan dengan harga jual, walaupun kegiatan bisnis tersebut sama – sama saling berkaitan tetapi kedua istilah tersebut memiliki definisi serta cara hitung yang berbeda. Mari kita simak terlebih dahulu apa itu HPP agar tidak salah mengartikan, berikut penjelasannya.
Pengertian Harga Pokok Penjualan (HPP)
HPP (Harga Pokok Penjualan) merupakan pondasi dalam mencari laba. Dalam hal ini para pembisnis harus memahami dan mengetahui apa itu HPP dan bagaimana cara menghitungnya, hal ini sangat penting untuk para pembisnis untuk mengembangkan usaha yang mereka jalankan. Secara umum HPP adalah keseluruhan dari biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk dapat memproduksi barang maupun jasa yang akan dijadikan bisnis usaha. Aspek utama dari produksi yaitu seperti bahan baku, tenaga kerja, serta biaya overhead menjadi dasar bagi pembisnis untuk menghitung jumlah HPP yang dibutuhkan.
Jika pembisnis tidak mengetahui apa itu HPP dan tidak tau cara menghitung HPP maka akan berdampak pada usaha yang sedang dijalankan. Seperti tidak mengetahui mana saja yang mengeluarkan biaya lebih banyak. Oleh sebab itu harga pokok penjualan perlu dipahami dan dihitung dalam jumlah keseluruhan.
Perbedaan HPP dan Harga Jual
Banyak yang salah mengartikan HPP dengan harga jual, bahkan ada yang menganggapnya sama padahal defenisi serta cara hitungnya sangatlah berbeda walaupun keduanya saling berkaitan.
HPP merupakan semua biaya langsung yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk dapat menghasilkan suatu produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen. Sedangkan pada harga jual merupakan besarnya harga atau tarif yang dibebankan kepada perusahaan kepada konsumen, yang dimaksud disini ialah harga jual merupakan harga akhir yang sudah ditentukan oleh perushaan saat produk atau jasa yang siap untuk dipasarkan. Untuk menentukan harga maka Anda harus melihat jumlah HPP yang dibutuhkan untuk membuat produk atau jasa tersebut.
Harga jual dapat dihitung dengan menjumlah biaya produksi dan non produksi serta jumlah keuntungan yang diinginkan. contoh rumus sederhana untuk menghitung harga jual:
Rumus = Harga Produksi + Harga Non Produksi + Keuntungan yang Diharapkan = Harga Jual
Selain menggunakan rumus tersebut, untuk menghitung harga jual dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu:
- Metode penetapan harga biaya tambahan atau cost plus princing ,harga jual dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya dengan persentase keuntungan atau margin yang diinginkan.
- Metode penetapan harga mark up, metode ini merupakan metode yang paling sederhana yaitu dengan menjumlah keuntungan yang diinginkan dengan harga beli produk. Dengan menggunakan cara ini perusahaan dapat langsung mengetahui berapa peresentase laba yang didapatkan untuk per penjualan.
Tujuan Menghitung HPP
- Agar perusahaan dapat mengetahui jumlah biaya yang harus dikeluarkan saat memproduksi suatu barang ataupun jasa.
- Sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk menentukan harga jual produk atau jasa yang akan dijual atau dipasarkan.
- Menjadi aspek penting dalam menyusun laporan laba dan rugi perusahaan.
- Perusahaan dapat mengetahui berapa keuntungan yang didapat dari produk atau jasa yang akan dipasarkan.
- Dengan mengetahui jumlah HPP perusahaan dapat menentukan apakah nilai dari produk realistis atau tidak dan dapat melakukan perbaikan terhadap komponen yang dirasa kurang efektif. Dengan begitu, perusahaan dapat melihat perkembangan yang lebih segnifikan dibandingkan dengan sebelumnya.
Tahapan Perhitungan HPP Pada Perusahaan Manufaktur
Pada perusahaan manufaktur ada beberapa sedikit perubahan cara dalam menghitung HPP. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi barang yang dibuat sendiri tanpa ada campur tangan dari pihak lain. Hal ini menyebabkan perusahaan manufaktur dapat menentukan sendiri harga barang yang ingin mereka jual dipasaran.
Dalam hal menghitung HPP pada perusahaan manufaktur memiliki tahapan yang berbeda dengan perusahaan dagang ataupun jasa. Ada beberapa cara untuk menghitung HPP pada perusahaan manufaktur, berikut penjabarannya:
- Mengetahui Seluruh Bahan Pokok Produksi yang Digunakan
Dalam hal ini perusahaan manufaktur harus mengetahui bahan pokok apa saja yang akan digunakan untuk pembuatan produk yang akan dipasarkan, dengan begitu perusahaan manufaktur dapat mengetahui HPP yang dimilikinya.
Selain mengetahui bahan pokok apa saja yang akan digunakan, perusahaan manufaktur juga harus mengetahui jumlah barang yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk yang akan dipasarkan. Agar mendapatkan perhitungan HPP yang akurat perusahaan manufaktur juga harus mengetahui berapa jumlah stok bahan pokok yg masih tersedia. Setelah mengetahui itu semua perusahaan dapat menentukan jumlah saldo awal yang harus disiapkan untuk membeli sisa bahan pokok yang diperlukan. Untuk menghitung jumlah bahan baku yang dipakai dapat menggunakan rumus:
Bahan Pokok Terpakai = Saldo Awal Bahan Pokok + Biaya Pembelian Bahan Pokok – Saldo Akhir Setelah Pembelian Bahan Pokok
- Hitung Biaya Produksi Tambahan atau Operasional
Sebelum perusahaan mengelola bahan pokok menjadi produk yang akan dipasarkan, perusahaan harus menyediakan tenaga kerja atau SDM, serta biaya overhead. Biaya overhead yang dimakasud ialah seperti biaya listrik, maintenance, perbaikan mesin, dan lain sebagainya. Biaya ini termasuk kedalam kelompok biaya produksi tambahan atau operasional.
Untuk mengetahui HPP maka perusahaan harus mengetahui jumlah biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang dagang dan perusahaan harus dapat menghitung biaya diluar bahan pokok secara akurat.
- Jumlah Total Biaya Produksi yang Diperlukan
Total biasa produksi merupakan biaya yang dikeluarkan perushaan mulai dari membeli bahan pokok hinggal mengelola bahan pokok tersebut menjadi produk yang siap dipasarkan. Untuk mendapatkan total biaya produksi dapat menggunakan rumus:
Bahan Baku dari Periode Lalu + Biaya Pembelian Bahan Baku Baru dan Biaya Operasional – Produk yang Tidak Terjual di Akhir Periode
- Menentukan Harga Pokok Penjualan
Tahap terakhir untuk menentukan HPP atau harga pokok penjualan, dapat dihitung dengan menggunakan cara menjumlahkan produk dari periode sebelumnya dengan biaya produksi periode yang sedang berlansung, kemudia dikurangi dengan produk yang tidak terjual di akhir periode berjalan. Berikut ini cara menghitung HPP dengan rumus:
HPP = Jumlah Awal Produksi Jadi + Produksi Periode Berjalan yang Telah Selesai – Jumlah Barang yang Tersisa di AKHIR Periode Berjalan
Wajib Memahami Perhitungan HPP
Sebelum menjalankan sebuah bisnis, para pelaku usaha harus memahami terlebih dahulu bagaiman acara menghitung HPP agar tidak terjadi kesalahan pada saat produksi serta tidak mengetahui semua biaya yang diperlukan dan tidak salah memberi harga pada produk yang akan dipasarkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan mendapatkan menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Apakah sekarang Anda sudah mengerti apa itu HPP dan seberapa pentingnya HPP didalam dunia bisnis? Sebelum Anda terjun ke dalam dunia bisnis atau membuat usaha sendiri Anda harus memahami teori dasar dari HPP tersebut agar Anda dapat menjalankan usaha Anda dengan tepat dan dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal dari apa yang Anda harapkan.